Pengagungan Terhadap Ilmu Bagian 3
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Berikut ini adalah lanjutan dari poin pembahasan “20 perkara yang merupakan bentuk pengagungan terhadap ilmu”:
9. Sabar dalam menuntut ilmu dan menyampaikan ilmu.
Menghafal membutuhkan kesabaran, memahami membutuhkan kesabaran, menghadiri majelis ilmu membutuhkan kesabaran, demikian pula menjaga haq seorang guru membutuhkan kesabaran.
Berkata Yahya ibnu Abi Katsiirin:
لا يُسْتَطَاعُ العلمَ بِرَاحَةِ الجِسْم
“Tidak didapatkan ilmu dengan badan yang berleha-leha.”
Demikian pula menyampaikan dan mengajarkan perlu kesabaran, duduk bersama para penuntut ilmu perlu kesabaran, memahamkan mereka perlu kesabaran, demikian pula menghadapi kesalahan-kesalahan mereka perlu kesabaran.
10. Memperhatikan adab-adab ilmu.
Ilmu yang bermanfaat didapatkan diantaranya dengan memperhatikan adab. Dan adab disini mencakup adab terhadap diri didalam pelajaran, adab terhadap guru dan teman dan lain-lain.
Orang yang beradab didalam ilmu berarti dia mengagungkan ilmu, maka dia dipandang sebagai seorang yang berhaq untuk mendapatkan ilmu tersebut.
Adapun orang yang tidak beradab maka dikhawatirkan ilmu akan sia-sia bila disampaikan kepadanya.
Berkata Ibnu Siirin:
كانوا يتعلمون الهَدْيَ كما يتعلمون العل
“Dahulu mereka mempelajari adab sebagaimana mereka mempelajari ilmu.”
Bahkan sebagian salaf mendahulukan mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu dan banyak diantara penuntut ilmu yang tidak mendapatkan ilmu karena dia menyia-nyiakan adab.
11. Menjaga ilmu dari apa yang menjelekkannya Hendaknya seorang penuntut ilmu menjaga wibawanya.
karena apabila dia melakukan sesuatu yang merusak wibawanya sebagai seorang penuntut ilmu berarti dia telah merendahkan ilmu. Seperti terlalu banyak menoleh dijalan, berteman akrab dengan orang-orang faasik dan lain-lain.
12. Memilih teman yang shaalih
Seorang penuntut ilmu perlu teman yang membantu untuk mendapatkan ilmu dan bersungguh-sungguh. Teman yang tidak baik akan memberi pengaruh yang tidak baik.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang berada diatas agama teman akrabnya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa dia berteman akrab.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud, dan At-Tirmizi)